Seringkali kanker paru tidak menimbulkan gejala hingga mencapai tahap
yang sudah sangat serius, karena itu maka biasanya kanker paru ditemukan
secara tak sengaja pada saat pasien menjalankan tes skrining untuk
pemeriksaan lainnya.
Sebuah metode X-ray baru yang disebut CT scan spiral cukup menjanjikan
dalam menemukan kanker paru-paru awal pada perokok dan mantan perokok.
Orang yang merokok harus diingat bahwa cara terbaik untuk menghindari
kematian akibat kanker paru adalah BERHENTI merokok.
Bila dokter mencurigai Anda terkena kanker paru, biasanya dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik dan pengambilan sample sputum (ludah) untuk
diteliti dibawah mikroskop; beberapa jenis kanker paru dapat terdeteksi
melalui sputum.
Bilamana tidak ditemukan sel-sel kanker pada analisa sputum, dokter
mungkin menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan tambahan seperti:
- X-ray atau CT scan thorax (dada).
- Bronkoskopi, yaitu teropong paru-paru.
- Biopsi jarum, yaitu pengambilan sample jaringan tumor paru untuk diteliti jenis tumornya oleh ahli patologi
- Bone scan, yaitu pemeriksaan tulang bila dokter mencurigai adanya penyebaran kanker ke tulang
- Mediastinoskopi, yaitu pengambilan sampel jaringan kelenjar getah bening untuk mendeteksi penyebaran kanker paru ke getah bening
- Pemeriksaan darah yang terkait dengan penanda tumor untuk kanker paru, seperti: PTH (untuk membedakan kanker paru dengan misalnya kanker pleura), CEA (bila kadar diatas 50, menunjukkan kanker paru stadium lanjut), CYFRA21-1 protein marker kanker paru)